Panduan Memilih Sepeda MTB
Sejak Presiden Joko Widodo bagi-bagi sepeda, demam bersepeda menjadi trending di kalangan masarakat. Terbukti saat mimin berkunjung ke toko rodalink (toko khusus sepeda Polygon) di hari minggu, stok sepeda polygon seri termurah ludes.
Bersepeda sebenarnya simpel aja, apapun sepedanya, asalkan ada rasa cinta akan meringakan ayunan pedal. Beda jika sudah patah hati ditinggal raisa, selain berat untuk move on juga berat untuk mengayuh sepeda.
Mimin selama ini akrab dengan sepeda model City Bike dan Balap, namun kali ini mau ngasih tips soal memilih sepeda MTB atau sepeda Gunung.
Pertama kenalan dulu sama merek-merek sepeda MTB ( Mountain Terrain Bike ) alias Sepeda Gunung. Ini penting, karena banyak yang menduga merek lokal dikira merek luar negeri.
1. SEPEDA IMPORT
Di dunia, produsen sepeda terbesar adalah China dan Taiwan, ada juga yang nyebut Indonesia adalah nomer 3 di dunia.
Selain dari dua negara China di atas, ada juga sepeda merek asal Jepang. Sepeda Jepang biasanya dibawa ke Indonesia oleh para pelaut atau awak kapal ketika mereka singgah ke negeri sakura.
Merek-merek sepeda asal Luar Negeri yang familiar di pasar:
– Jieyang buatan China
– Phoenix buatan China
– GIANT buatan Taiwan
– Miyata buatan Jepang
Selain 4 merek di atas, sebenarnya ada juga merek luar negeri yang masuk ke Indonesia namun dengan harga premium untuk kalangan tertentu.
2. SEPEDA LOKAL, Merek dan Buatan dalam Negeri
Merupakan sepeda yang mereknya asli dan diproduksi di Indonesia. Katanya sih, Indonesia adalah produsen sepeda nomer 3 di dunia, maka gak heran di pasaran sangat banyak merek yang asli Indonesia. Di antaranya ada Polygon, United, Wym Cycle, Thrill, Tabibitho, Pacific, Aviator, Exotic, Avend dll.
Polygon punya harga jelas, keterangan lengkap sampai jaringan toko rodalink yang mendukung after sales servis untuk konsumen
POLYGON
Hampir semua orang sudah kenal sama Polygon, termasuk soal kualitas dan harganya yang lebih mahal dibanding merek lainya. Kualitas dan nama besar Polygon sudah diakui di dunia.
Polygon memiliki jaringan penjualan sendiri, dari pabrik sampai ke tangan pembeli semua dipasarkan secara eksklusif melalui jaringan toko rodalink dengan bandrol harga jual yang tertera jelas di website dan brosur. Misal anda membeli Polyon di luar toko rodalink, pastikan harganya sama dengan bandrol harga resmi.
Keunggulan utama Polygon adalah kualitas rangka (frame) dan hitungan geometri yang lebih baik dibanding pabrikan lainya.
Ada kritikan yang menyebut Polygon pelit dalam hal urusan grupset. Misal untuk Polygon Cascade 3 seharga 2,9 juta masih menggunakan Shimano Tourney. Padahal sepeda Thrill Cleave 2.0 harga yang sama sudah menawarkan shifter Shimano Altus dan Fork depan yang sudah model remot walau tanpa merek.
Namun bersepeda bukan soal shifter semata, Polygon menjamin kenyamanan berkendara dengan part-part berkualitas buatan Entity, Tektro, Suntour pada saddle, stem, seatpost, rem, free hub dll.
Ambil contoh soal Cleave 2.0 okelah shifter lebih mahal dengan fork depan model remot. Namun Polygon Cascade 3 dibekali seatpos, saddle, handle bar merek Entity, Rem Cakram merek Tektro, Fork depan merek Zoom.
Ya biasanya sih, kalau kita mau beli Polygon di toko yang bukan dealer Polygon kita akan dicibir begini, “oalah mas, beli Polygon itu hanya beli merk doang, mahal tapi grup setnya standar.”
Namun kalau ngobrol sesama pembeli, akan dikasih nasehat begini, “Aduh mas, harga segitu mah mending ambil Polygon aja”
Tentu saya kurang setuju dengan hal itu, karena realitanya kualitas rangka ( frame ) Polygon yang terbaik, untuk sepeda Polygon tipe Premier 3.0, 4.0 dan Xtrada saja sudah menggunakan rangka aluminium aloy yang berkualitas baik. Polygon menjual kenyamanan dalam bersepeda bukan grupset.
Berikut gambaran harga untuk sepeda Polygon ( tipe Hardtile )
Rentang 1-3 juta : Polygon Monarch, Premier 2 dan Cascade 3
Rentang 3 – 4,5 juta : Premier 3.0, Cascade 4.0, Premier 4.0, Xtrada 3.0, Xtrada 4.0
Rentang 5 juta ke atas : Xtrada 5.0 dan lainnya.
United Miami
UNITED
Secara kualitas dan harga, United beda tipis dengan Polygon. Namun jika Polygon memasang harga jual nett ke pembeli di brosur dan website yang harus dipatuhi toko reseller, tidak demikian dengan United.
Tidak adanya informasi soal harga ini yang membuat orang kadang membeli sebuah sepeda United yang serinya dibawah seri produk Polygon namun ditebus dengan harga lebih mahal.
Contoh United seri Monanza yang seharusnya harganya lebih murah dari Polygon Monarch namun kadang orang awam kena tembak harga, beli United Monanza dengan harga yang lebih mahal.
Sepeda United ini sangat worth banget. Kombinasi spare part sudah menggunakan merek ternama, seperti rem memakai Shimano, fork Suntour, sadel merek Velo, bahkan banya pun sudah merek Maxxis untuk seri menengah ke atas.
Namun ya terkadang, lagi-lagi terganjal dengan imej dan harga jual kembali. Karena kadang, tipikal orang Indonesia, sebelum membeli sepeda sudah memikirkan akan menjualnya lagi sebelum kiamat. Eh …
Bagi yang suka merakit sendiri, biasanya akan membeli frame merek United lalu membeli spare part lainya secara pretelan atau limbah dari sepeda premium. Jika beruntung, dengan modal 4-5 juta sudah bisa merangkai sepeda MTB berframe United dengan rem Shimano Hidrolis dan Grupset Shinamo Deore.
Thrill Vanquish salah satu sepeda favorit anak muda. Foto: Thrill
WIM CYCLE, THRILL dan TABIBITHO
THRILL dan Tabibitho adalah produk Wim Cycle. Ini semacam diferensiasi karena memang merek Wim Cycle terlalu melekat dengan sepeda anak-anak. Makanya untuk sepeda MTB mereka membuat brand baru.
Namun jika beruntung, jika anda main ke toko sepeda, akan menemukan salah satu sepeda MTB legendaris, Wym Cycle Hotrood yang belum laku terjual sejak disuntik mati tahun 2015. Terutama jika seri HotRood 3.0, legenda banget itu.
Merek Thrill mulai diluncurkan tahun 2015 dan mulai merebut hati penggemar pesepeda MTB. Keunggulan utama Thrill, dengan harga 5-6 jutaan. Anda sudah mendapatkan sepeda MTB dengan full suspensi. Namun anda harus cermat memilih, karena dilaporkan seri Fervent banyak mengalami patah tulang di arena garuk tanah. Selebihnya kayaknya aman.
Sedangkan Tabibitho juga brand dari Wym Cycle. Rentang harga dibawah Thrill.
Wym Cycle sendiri memang punya banyak brand turunan, selain Thrill dan Tabibitho produsen sepeda asal Gresik Jawa Timur ini juga punya merek Adrenalin.
Saya kurang familiar dengan merek ini, karena trauma pakek HotRood 3.0, karena sering dibully klo pas nongkrong … heee boohh. dengan suara embekk.
Sepeda Thrill
PACIFIC
Nah ini dia merek sepeda yang lagi laris manis. Selain karena harganya murah dan juga karena distribusinya yang merata sampai ke pelosok desa.
Kelebihan Pacific adalah harganya murah namun sudah mampu menyajikan sepeda dengan grupset yang tinggi. Misalnya Pacific Tranzline 600 dengan rentang harga 2,8 juta, sudah menggunakan fork depan dari Suntour dengan grupset Alivio, bahkan sekilas tampilanya sekelas Polygon Xtrada 3.0 seharga 3,9 juta.
Adapun soal frame saya masih ragu dengan kandungan komposisi bahan frame-ya. Jika Alloy kok lebih berat, namun jika steel kok lebih ringan. Entah bagaimana komposisinya, saya gak faham metalurginya.
Sepeda Pacific adalah sepeda dengan harga murah namun dipaksa diberi fitur yang tinggi, sepeda murah namun diberi grupset yang bagus.
Misalnya Pacific Invert dan Invert LX seharga 1,3 – 1,4 juta juta sudah menggunakan shimano tourney dan fork bersuspensi serta rem cakram depan belakang, padahal untuk produk sekelasnya seperti Polygon Monarach 1.0 dan United Dallas belum menggunakan grupset shimano dan masih sangat standar.
Tips saya adalah kalau anda mau membeli sepeda merk ini, pilihlah baik-baik, lihat secara teliti keadaan sepedanya, baru deh bayar, jangan dibawa pergi tapi gak bayar yah, nanti diteriaki koruptor eh maling.
MERK-MERK LAIN
Ada banyak merek lain seperti Avend, Aviator, Spend dll yang rata-rata dikisaran harga 800-1,5 juta. Saya juga gak faham kualitas dan produsennya. Tampilanya juga cukup menarik. Biasanya sepeda dengan harga murah akan bersamalah dengan crankset diantara dua pedal, jika sudah oblak, ya wassalam aja.
Ada juga merek Federal, sebenarnya merek ini sudah tutup usia terkena krisis ekonomi pada tahun 1997. Namun di pasaran banyak merek federal muncul karena rekondisi dari penjual sepeda. Karena kualitas frame baja federal memang jempolan. Sampai sekarang aja, harga frame federal bisa dihargai sampai 1 juta jika masih utuh tanpa karat.
Frame
Selanjutnya, kenali dulu jenis frame/sasis di Sepeda Gunung. Frame sepeda MTB ada 3 model
1. Full Rigid
Sepeda gunung yang tak ada suspensinya, baik depan maupun belakang. Biasanya ada pada seri termurah atau model zaman dulu. Namun jangan salah, meskipun tanpa suspensi, tetap saja sepeda MTB dengan frame ini juga banyak yang diminati para goweser, terutama untuk yang dikendarai di kota-kota atau jalanan aspal yang halus.
2. Hardtail
Adalah sepeda yang hanya mempunyai suspensi depan yang berperedam kejut ( shockbraker depan ).
3. Full Suspension ( Fullsus )
Mempunyai peredam kejut depan dan belakang, biasanya sepeda offroad.
Selanjutnya Mengenai GRUPSET atau Gearset.
Ini adalah bagian vital, jangan pernah memaksa grupset yang tidak sesuai dengan medanya. Misal Tourney diajak offroad, yo ambroll cakk. Di Indonesia rata-rata yang dipakai di sepeda pasaran adalah Shimano, kecuali sepeda yang kelas premium di atas 50juta.
Berikut ini tingkatan grupset Shimano
1. TOURNEY
Grupset paling rendah, dan paling murah, biasanya dipakai di sepeda dengan harga murah seperti Polygon Monarch 3.0, Pacific Invert dan lainnya.
2. ALTUS
Di atas Tourney ada Altus, merupakan grupset yang umum ditemui untuk sepeda-sepeda dengan harga yang mulai mahal, seperti Polygon Premier 4.0, Xtrada 3.0, United Miami XC73, XC 77 dan lainnya. Altus tidak disarankan untuk medan offroad.
3. ACERA
Juga ditemui di sepeda-sepeda yang mahal harganya, memiliki kemampuan pengoperasian yang lebih baik dari Altus, biasanya di pasang di derailleur ( gir yang banyak ) belakang.
Bisa ditemui di sepeda Xtrada 3.0, Miami XC 72, 73, 77 dan lainnya.
Sepeda yang gir belakang sudah menggunakan acera, biasanya sudah mampu menerabas medan offroad ringan. Seperti aspal rusak, jalan pedesaan, pematang sawah dan lainnya.
1. ALIVIO
Pengoperasian alivio setingkat di atas acera, dan lebih lancar dalam pengoperan Gear dan sudah cocok untuk medan offroad ringan hingga sedang.
Biasanya di temui pada gir belakang Polygon Xtrada 4.0, United Blade XC 77, dan lainnya.
1. DEORE
Ini adalah shimano kelas menengah ke atas, sepeda yang menggunakan ini juga sepeda mahal pada umumnya. Misalnya
Polygon Xtrada 5.0 ( pada gir belakang ),
Untuk medan offroad menengah hingga sedikit berat, grupset ini cocok.
1. LX, XT, XTR
Adalah grupset shimano tertinggi, cocok untuk sepeda medan offroad berat, downhill dan medan berat lain, mungkin buat membajak sawah bisa gitu yah.
Sistem Pengereman
1. Rem Karet
Yaitu sistem pengereman dengan menggunakan dua bantalan karet mengapit velg. Sepeda MTB dianjurkan untuk tidak memakai rem ini karena jika terkena lumpur akan kehilangan daya cengkramnya. Namun pada sepeda MTB seri termurah, seperti Polygon Monarch 1.0 atau United Monanza 3.0 masih memakai rem model ini dengan asumsi bahwa keduanya memang tidak dianjurkan pabrikan untuk melahap medan cross meski kelas ringan sekalipun.
Sistem ini sebenarnya bukan sistem kuno karena pada sepeda tipe road bike balap jalan raya (road performance) atau sepeda dengan ban 700cc memang diharuskan memakai sistem rem ini. Meskipun harganya mencapai puluhan juta sekalipun seperti United Slick, Inertia dan Polygon Helios, Stratos.
1. Cakram Mekanik
Sistem pengereman dengan menjepit piringan cakram secara mekanik menggunakan kabel. Pastikan rem cakram pada sepeda anda bermerek, karena jika tanpa merek mudah berkarat dan macet. Biasanya digunakan pada sepeda kelas menengah.
2. Cakram Hidrolik
Sistem Rem Hidrolik merupakan sistem rem yang menggunakan media fluida cair sebagai media penghantar/ penyalur gerakan. Biasanya digunakan pada sepeda kelas menengah ke atas. Pada sepeda MTB medan berat diharuskan memakai sistem hidrolik untuk mencegah putusnya kawat kabel saat melakukan pengereman ekstrem.